Pernahkah tanganmu menyentuh benda yang panas? Bagaiman reaksi
tanganmu atau tubuhmu? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bila kamu
mendengar seseorang memanggil namamu, tentunya kamu akan menoleh,
bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ada sesuatu dari luar yaitu
panasnya benda yang kamu sentuh, atau suara panggilan dari temanmu.
Tubuhmu memberikan tanggapan terhadap rangsang dari luar tersebut.
Jantung berdebar dan tangan bergeerak spontan karena terkejut, Pernahkah
kamu pikirkan mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau
respon seperti itu? Sistem koordinasi, dan indera bersama-sama
terlibat dalam proses tersebut.
Pernahkah kamu menginjak benda yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu
langsung menarik kakimu. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena
kamu memiliki sistem saraf yang berfungsi untuk merespons rangsangan
dan melaporkannya ke otak. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang
mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf berhubungan erat
dengan alat indera manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh batang bunga
yang berduri, kamu terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan mata.
Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu terkejut karena duri
tersebut melukai kulitmu. Dari responmu tersebut pun sistem saraf telah
bekerja.
A. Sistem Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel saraf.
Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf
(neuron). Fungsi sistem saraf adalah sebagai pengatur koordinasi
alat-alat tubuh dan sebagai
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem saraf.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu neuron
dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa impuls dari organ ke
saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk
mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik. Neuron terdiri atas
tiga bagian, yaitu: badan sel, dendrit, dan neurit. Badan sel memiliki
sebuah inti dan di dalam
sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA.
Butir-butir Nissl ini berfungsi untuk mensintesis protein. Dendrit
berfungsi untuk menyampaikan impuls (rangsangan) menuju badan sel.
Sedangkan, neurit berfungsi menyampaikan informasi dari badan sel ke sel
lainnya. Pertemuan antara neurit dengan dendrit disebut sinapsis. Di
dalam neurit terdapat serabut-serabut halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril diselubungi oleh selaput mielin yang berfungsi melindungi
dan memberi makan neurit. Pada tempat tertentu, terdapat penyempitan
yang tidak
diselubungi selaput mielin, disebut nodus ranvier.
Gambar 1 Sel Saraf